Pedoman Penggunaan AI

Panduan Penggunaan Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI)  dalam Penulisan Jurnalistik

  1. Prinsip Utama
  • Informasi yang dihasilkan AI harus selalu diverifikasi dengan sumber manusia, dokumen, atau data primer.
  • Jika AI digunakan dalam produksi konten, sebaiknya disebutkan secara terbuka (misalnya dalam catatan redaksi).
  • Hindari penggunaan AI yang dapat memperkuat bias, diskriminasi, atau merugikan komunitas tertentu.
  • AI adalah alat bantu, bukan pengganti kerja jurnalistik manusia.
  1. Area Penggunaan AI yang Disarankan
  • Mengumpulkan konteks umum, ringkasan literatur, atau tren dari berbagai sumber (tetap diverifikasi).
  • Membantu membuat daftar pertanyaan wawancara, outline artikel, atau headline alternatif.
  • Koreksi tata bahasa, gaya penulisan, atau penerjemahan awal (tetap diperiksa editor).
  • Membantu memvisualisasikan data, menemukan pola awal, atau menulis draft narasi data.
  1. Area yang Perlu Dihindari
  • AI tidak boleh menghasilkan artikel penuh tanpa pengecekan fakta dari jurnalis.
  • AI bukan sumber primer; jangan jadikan AI sebagai narasumber.
  • Dilarang membuat konten palsu yang menyesatkan publik.
  • Jangan menggunakan AI lalu mempresentasikan seolah hasil 100% manusia tanpa klarifikasi.
  1. Prosedur Etis
  • Gunakan AI untuk mendukung riset atau draft.
  • Lakukan fact-checking manual pada setiap informasi.
  • Tambahkan perspektif manusia melalui wawancara atau observasi lapangan.
  • Laporkan keterlibatan AI bila relevan untuk transparansi.
  • Arsipkan catatan penggunaan AI untuk kebutuhan audit redaksi.
  1. Contoh Penerapan
  • Benar: Jurnalis menggunakan AI untuk membuat daftar pertanyaan wawancara, lalu mewawancarai narasumber, menulis artikel berdasarkan hasil wawancara, dan menyebutkan bahwa AI digunakan sebagai alat bantu.
  • Salah: Jurnalis membiarkan AI menulis artikel penuh tanpa memverifikasi kebenaran fakta, lalu mengirimkan tanpa melakukan revisi.

Setiap karya jurnalistik yang dikirimkan, akan melalui proses editorial termasuk pengecekan AI, apabila ditemukan atau diduga kuat bahwa karya yang dikirimkan adalah murni hasil AI, Anthropocelebes berhak untuk menolak karya jurnalistik dan meminta untuk melakukan revisi untuk diterbitkan.